Kursi Panas Ketua PDIP Jateng Setelah FX Rudy Mundur

8 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) FX Hadi Rudyatmo mundur dari jabatannya sebagai Plt Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Padahal ia baru mengemban posisi itu menggantikan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pada Agustus lalu.

Pengunduran diri disampaikan FX Rudy, sapaan akrabnya, lewat surat yang ditulis kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 12 Desember lalu.

"Dengan mengingat dan mempertimbangkan ketidakmampuan kami menjadi Plt Ketua DPD PDIP Jawa Tengah serta melihat kondisi saat ini, agar organisasi berjalan solid dan kompak, dengan tulus ikhlas kami mulai 17 Desember 2025, mengundurkan diri dari jabatan yang ditugaskan Ketua Umum Ibu Hj Megawati Soekarnoputri sebagai Plt Ketua DPD PDIP Jawa Tengah," tulis Rudy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudy mengaku sebelumnya sempat bertemu Megawati di Bali dan Jakarta sebelum mengajukan pengunduran diri. merinci dua kali bertemu Megawati, masing-masing di Bali dan Jakarta.

Ia menyebut saat pertemuan itu tidak membahas mengenai rencananya pengunduran diri sebagai Plt DPD PDIP Jawa Tengah. Surat pengunduran diri juga ia kirimkan pada tanggal 17 Desember 2025 setelah pertemuan itu.

Rudy membantah rencana konferda ditunda karena pengunduran dirinya sebagai Plt. Menurutnya, jadwal konferda kewenangannya ada di DPP Partai PDIP.

DPP PDIP sudah buka suara soal hal tersebut.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif DPP PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan Rudy tidak mundur, namun penugasan yang telah selesai.

Menurutnya, penugasan FX Rudy sebagai Plt Ketua DPD PDIP Jateng bersifat sementara dan fokus pada konsolidasi partai.

"Bukan mundur dari ketua DPD dari pelaksana DPD, karena tugas beliau sudah berakhir untuk mengonsolidasikan partai," kata Deddy.

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago berpendapat mundurnya Rudy tidak lepas dari buntu­nya kompromi di internal PDIP dalam penentuan Ketua DPD definitif.

Situasi tersebut berkaitan dengan munculnya nama Pinka Haprani, putri Ketua DPR RI Puan Maharani dalam bursa Ketua DPD.

"Saya rasa mundurnya FX Rudy ini, mungkin tidak menemukan titik temu, ia mundur teratur bahwa kemungkinan tidak akan mengarah ke dia tiket PDIP Jawa Tengah ini. Makanya saya rasa ini yang menyebabkan bahwa tiket PDIP ini mengarah kepada figur lain, bukan kepada FX Rudy," kata Arifki saat dihubungi, Selasa (23/12).

Arifki mengatakan Jawa Tengah sebagai kandang banteng memiliki nilai strategis untuk regenerasi PDIP dan persiapan Pilpres 2029.

Oleh karenanya, menurut dia, DPP PDIP akan berhitung dalam penentuan Ketua DPD Jateng.

Ia juga berpendapat mundurnya Rudy memberi sinyal kuat bagi figur-figur lain di internal partai untuk tidak maju dalam calon Ketua DPD Jawa Tengah.

"Ini juga menandakan bahwa figur-figur kuat lainnya juga akan ragu untuk mengambil posisi atau bersaing dengan Mbak Pinka, karena pilihan bersaing ini juga akan berisiko secara politik, karena dianggap membangun sebuah perlawanan politik terhadap keluarga atau kelompok Mbak Puan Maharani," ujarnya.

Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan sulit memungkiri adanya dinamika di internal PDIP sehingga Rudy mundur dari jabatannya. Dinamika itu berkaitan dengan munculnya nama Pinka.

Menurutnya, regenerasi di PDIP bisa dimulai proses kepemimpinannya dari level Jawa Tengah sebagai lumbung suara strategis partai.

"Sehingga perlu sosok atau figur yang masih fresh, dan punya kekuatan di level pusat untuk memastikan Jawa Tengah selalu strategis," kata Agung.

Agung menilai dengan hadirnya figur seperti Pinka di Jawa Tengah, fokus DPP PDIP akan lebih terkonsentrasi ke wilayah itu. Apalagi, setelah kekalahan PDIP di Pilpres dan Pilkada provinsi di daerah tersebut.

"Dengan kehadiran Pinka otomatis DPP akan memberikan fokus atau energi besarnya di Jawa Tengah, karena ini semacam gengsi politik yang harus dijaga, posisi tawar yang harus dimenangkan di mata elite maupun lawan-lawan politik," ujarnya.

Bisakah Pinka jaga kandang banteng?

Arifki mengatakan jalan bagi trah Soekarno untuk menjadi Ketua PDIP Jawa Tengah memang terbuka lebar, namun sekaligus memunculkan tantangan untuk menjaga kandang banteng.

"Seberapa kuatnya dia bisa mempertahankan Jawa Tengah sebagai Kandang Banteng apalagi di Pilkada 2024 ini juga kalah kan PDIP. Ini kan Jawa Tengah juga akan menjadi persaingan Gerindra dan juga PSI yang hari ini pasti juga akan mengincar Jawa Tengah sebagai basis utama," kata Arifki.

Menurutnya, Pinka mungkin belum sekuat Bambang Pacul yang telah lama membangun jaringan di akar rumput.

Namun Pinka memiliki keunggulan signifikan karena merupakan anak biologis Puan Maharani sekaligus cucu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Jika memang nanti Pinka menjadi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, menurutnya, Bambang Pacul yang selama dinilai dekat dengan Puan bisa saja akan berada di belakang Pinka.

"Tapi kalau kita melihat pilihan ke Mbak Pinka, saya rasa tentu di belakang itu juga ada Bambang Pacul yang akan mem-backup dari Mbak Pinka. Maka ini yang secara apa, apakah nanti ke depan Bambang Pacul akan jadi mentor politik langsung dari Mbak Pinka dalam memimpin Jawa Tengah? Ini juga mungkin-mungkin saja," kata Arifki.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |