Alissa: Haul Gus Dur Momen Refleksi Kebijakan, Soroti Bencana Sumatra

14 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Menjelang peringatan 16 tahun wafat Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid selaku Ketua Pelaksana Haul Gus Dur mengatakan momen itu tak akan menjadi sekedar seremoni dan tahlil.

Putri sulung almarhum Gus Dur itu mengatakan kegiatan haul yang dilaksanakan akhir pekan ini akan menjadi momentum refleksi kebangsaan.

Pasalnya, kata dia, masih banyak cita-cita yang diperjuangkan ayahnya untuk Indonesia belum sepenuhnya terwujud. Terutama, sambungnya, soal posisi rakyat dalam kebijakan negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2025 ini kita akan menyelenggarakan Haul Gus Dur yang ke-16, waktu yang cukup lama tetapi ternyata masih banyak hal yang diperjuangkan oleh Gus Dur masih belum terwujud nyata," kata dia dalam unggahan di akun resmi Haul Gusdur 2025 di media sosial Instagram, dikutip Kamis (18/12).

"Haul Gus Dur 2025, marilah kita jadikan ruang untuk merefleksikan: Bagaimana sebetulnya rakyat di Indonesia ini. Apakah sudah menjadi pihak-pihak yang mendapatkan manfaat dari kehidupan berbangsa dan bernegara kita," sambung Alissa yang juga dikenal sebagai Ketua PB Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Dia mengingatkan Indonesia adalah negara demokrasi, di mana prinsip tersebut adalah kebijakan harus berbasis rakyat. Namun yang terjadi saat ini, menurutnya tidak demikian. Dia pun menyinggung soal banjir hidrometeorologi banjir bandang dan longsor yang terjadi di tiga provinsi Sumatra--Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat--akhir November lalu.

"Prinsip demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Tapi bencana di Sumatra menunjukkan bagaimana kebijakan yang tidak untuk rakyat, dan tidak melibatkan rakyat, tidak dilaksanakan oleh rakyat berakibat fatal bagi kemaslahatan mereka," tuturnya.

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid di Griya Gusdurian, Bantul, DIY, Jumat (9/2).Putri sulung Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid, dikenal pula sebagai Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian. (CNN Indonesia/Tunggul)

Menurutnya ada yang salah dalam pembuatan dan penerapan kebijakan negara Indonesia ketika ujungnya menjadi masalah bagi rakyat.

"Kebijakan yang dibuat oleh negara, yang dibuat oleh partai-politisi yang menerima mandat dari kita, ternyata berujung mafsadah, berujung problem besar bagi rakyat," tuturnya.

"Karena itu, Haul Gus Dur 2025 akan mengangkat tema 'dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat', sebagaimana nilai-nilai yang dahulu selalu diperjuangkan oleh almaghfurlah Gus Dur," sambung sulung dari empat bersaudari itu.

Haul ke-16 Gus Dur bakal digelar akhir pekan ini, Sabtu (20/12) di kediaman almarhum yang juga dikenal pernah menjadi Ketua Umum PBNU itu di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Mengutip dari akun resminya sejumlah tokoh akan hadir dan menjadi pembicara. Salah satu di antaranya yang akan memberi tausiah adalah istri Gus Dur, Shinta Nuriyah. Kemudian akan memberi tausiah pula di antaranya Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah Ubaidullah Shodaqoh, dan Mahfud MD eks menteri Gus Dur yang kini jadi bagian Komisi Percepatan Reformasi Polri.

(kid/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |