Fakta-fakta 6 Polisi 'Sikat' Mata Elang hingga Tewas di Kalibata

7 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Dua orang mata elang atau debt collector dikeroyok sejumlah orang hingga tewas di Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (11/12).

Kedua korban tersebut dinyatakan meninggal dunia, satu tewas di tempat kejadian dan satunya lagi meninggal di rumah sakit pada Jumat (12/12).

Usai insiden tersebut, ratusan orang tak dikenal datang ke lokasi kejadian pada malam harinya. Mereka merusak dan membakar sejumlah kios, sepeda motor, dan satu unit mobil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbaru enam polisi ditetapkan menjadi tersangka pengeroyokan dua mata elang hingga tewas. Anggota Polri ini juga dinilai melakukan pelanggaran kode etik berat.

Berikut merupakan fakta-fakta terkait dengan pengeroyokan tersebut:

Kronologi pengeroyokan

Lokasi kejadian di seberang Taman Makan Pahlawan (TMP), Kalibata, sekitar pukul 15.30 WIB.

Menurut keterangan Kapolsek Pancoran Kompol Mansur, kedua mata elang tersebut awalnya salah satu pengendara motor yang melintas. Sesaat setelahnya, muncul beberapa orang dari mobil yang juga sedang melintas.

Mansur menyebut aksi pengeroyokan itu dilakukan oleh orang-orang yang keluar dari mobil tersebut.

"Kronologisnya, tadi ada salah satu pengguna sepeda motor lah. Nah, sepeda motor tiba-tiba distop oleh teman-teman ini. Setelah distop, diberhentiin lah, biasa. Nah, baru diberhentiin, ini menurut keterangan saksi, baru diberhentiin terus, dari pengguna jalan yang lain keluar dari mobil," kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur, Kamis (11/12).

"Tiba-tiba datanglah mobil yang pengendara mobil di jalan juga. Pengendara mobil enggak tahu dari mana tiba-tiba turun untuk membantu. Terus dipukulinlah si matel itu," sambungnya.

Para pengeroyok tersebut kemudian langsung meninggalkan lokasi kejadian, bersamaan dengan pengendara yang sempat diberhentikan kedua mantel tersebut.

"Ikut kabur semua itu, enggak ada di TKP. Tiba-tiba enggak ada saja. Langsung tinggalin si matel ini," sambung dia.

Pada sore ini, satu matel dinyatakan tewas, sementara satu matel lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Tagih utang kredit sepeda motor

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pengeroyokan terhadap dua matel tersebut dipicu oleh utang kredit sepeda motor.

"Kami dari sore sampai malam hari ini menangani perkara berawal dari adanya, istilahnya mata elang, mau menagih kendaraan sepeda motor yang indikasinya belum bayar kredit," kata Ungkap Nicolas kepada wartawan, Jumat (12/12).

Serangan balik

Pada malam harinya, sejumlah orang diduga rekan dari dua mata elang yang dikeroyok, membakar sejumlah tenda milik pedagang kaki lima (PKL) hingga motor di sekitar lokasi.

"Mungkin ada rasa tidak terima. Imbasnya ke lingkungan sini yang tidak tahu menahu karena kejadiannya di jalan dan menurut keterangan saksi hanya spontanitas, enggak tahu dari mana, masih dalam penyelidikan," ujar Mansur.

Mansur mengatakan ada sekitar 80 sampai 100 orang yang merusak dan membakar warung-warung hingga motor tersebut.

"Akibat dari itu yang korban ini mempunyai teman-teman kurang lebih 80 sampai 100 orang tiba-tiba datang, sebenarnya kami dari pihak kepolisian sudah mengantisipasi itu, namun kekuatan pada saat itu yang tiba-tiba datang kurang lebih 100 orang itu merusak warung-warung yang ada di sekitar tempat ini," ucap dia.

Kios hingga mobil dibakar

Sementara itu Kasudim Gulkarmat Jakarta Selatan Asril Rizal, petugas datang ke lokasi untuk memadamkan api pada Kamis malam, sekitar pukul 23.48 WIB dan selesai sekitar pukul 01.02 WIB.

Asril juga mengonfirmasi setidaknya sebanyak sembilan kios, enam kendaraan roda dua, dan satu kendaraan roda empat terbakar. Pembakaran dilakukan menggunakan bensin.

"Jumlah obyek yang terbakar 9 kios, 6 kendaraan roda dua, 1 kendaraan roda empat," ujar Asril saat dihubungi, Jumat (12/12).

"Dugaan penyebab pembakaran dengan menggunakan bensin," sambungnya.

Brimob dikerahkan

Buntut aksi kericuhan akibat perusakan dan pembakaran di sekitar lokasi pengeroyokan, Anggota Brimob Polda Metro Jaya kemudian dikerahkan untuk melakukan penyisiran.

"Ya, kita akan melakukan penyisiran. Kita akan melihat kelompok-kelompok mana yang ada supaya mereka segera bubar. Kami berharap warga masyarakat jangan main hakim sendiri," kata Kombes Nicolas kepada wartawan, Kamis (11/12).

Para personel Brimob gabungan tersebut kemudian mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menjaga warga sekitar.

"Personil Polri dari Brimob Kwitang dan juga dari Sat Samapta, dari Direktorat Samapta Polda serta Sat Samapta Polres dan juga Polsek sudah berada di TKP. Dan kita mengamankan TKP ini dan kami berharap warga masyarakat tidak lagi khawatir," ungkap Nicolas.

Korban kedua meninggal di RS

Keesokan harinya, Jum'at (12/11) pagi, Kombes Nicolas menyatakan korban kedua yang dilarikan ke rumah sakit juga dinyatakan meninggal dunia.

"Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit," ujarnya kepada wartawan, Jumat (12/12).

6 Polisi jadi tersangka

Sebanyak enam Anggota Polri ditetapkan menjadi tersangka pelaku pengeroyokan dua mata elang alias debt collector hingga tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.

"Penyidik telah menetapkan enam orang tersangka yang diduga terlibat tindak pidana tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko di Polda Metro Jaya, Jumat (12/12) malam.

Trunoyudo mengatakan enam orang yang ditetapkan tersangka itu antara lain JLA, RGW, IAB, IAM, BN, dan AM. Menurutnya, mereka bertugas di Mabes Polri.

"Keenam tersangka itu merupakan anggota pelayanan markas di Mabes Polri," ujarnya.

Trunoyudo menyatakan para tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat 3 KUHP.

"Pasal yang dikenakan 170 ayat 3 KUHP. Pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," katanya.

(fra/fam/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |