Kejayaan Nvidia Runtuh Seketika Gara-gara Trump

15 hours ago 3
Presiden Donald Trump berbicara kepada wartawan di atas Air Force One, tempat ia menandatangani proklamasi yang mendeklarasikan Hari Teluk Amerika pada 9 Februari, saat ia melakukan perjalanan dari West Palm Beach, Florida ke New Orleans, Minggu, 9 Februari 2025. (AP Photo/Ben Curtis)Foto: Presiden Donald Trump berbicara kepada wartawan di atas Air Force One, tempat ia menandatangani proklamasi yang mendeklarasikan Hari Teluk Amerika pada 9 Februari, saat ia melakukan perjalanan dari West Palm Beach, Florida ke New Orleans, Minggu, 9 Februari 2025. (AP/Ben Curtis)

Raksasa teknologi terpaksa harus menelan pil pahit. Nasdaq mencatat penurunan paling signifikan sejak 2022 pada awal pekan ini.

Tujuh raksasa teknologi paling bernilai di dunia kehilangan nilai pasar lebih dari US$750 miliar (Rp12,3 triliun). Kekhawatiran terkait perang tarid di sektor teknologi telah mendorong penurunan saham secara besar-besaran.

Apple memimpin penurunan paling tajam yang menyebabkan nilai perusahaan jatuh sekitar US$174 miliar (Rp2.800 triliun).

Nvidia juga kehilangan hampir US$140 miliar (Rp2.200 triliun) nilai pasarnya dengan saham yang ditutup anjlok 5%. Raksasa chip AI tersebut telah kehilangan hampir sepertiga nilai pasarnya dalam waktu 2 bulan pasca mencatat rekor tertinggi pada Januari 2025.

Tesla membukukan persentase penurunan tertinggi dalam sehari sebanyak 15%. Penurunan ini lebih parah ketimbang hari terburuk perusahaan pada 2020 lalu.

Tesla telah kehilangan lebih dari setengah nilai pasarnya pasca mencapai rekor tertinggi di akhir Desember 2025, dikutip dari CNBC International, Selasa (11/3/2025).

Tesla kehilangan nilai pasar sebanyak US$130 miliar (Rp2.100 triliun) pada Senin (10/3) waktu setempat. Sementara itu, Microsoft dan Alphabet masing-masing kehilangan US$98 miliar (Rp1.600 triliun) dan US$95 miliar (Rp1.500 triliun). Amazon kehilangan US$50 miliar (Rp820 miliar) dan US$70 miliar (Rp1,1 triliun).

Investor berbondong-bondong menjual saham di sektor teknologi. Petaka perang tarif makin terasa dampaknya. Pasalnya, banyak perusahaan teknologi yang bergantung pada komponen dan manufaktur luar negeri.

Jika dipaksa untuk memindahkan manufaktur di AS, kemungkinan besar harga jual produk teknologi akan melambung tinggi. Hal ini memicu kekhawatiran AS akan menghadapi resesi di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Produsen semikonduktor seperti Nvidia turut merasakan dampak signifikan. Pekan lalu, Trump mengumumkan investasi tambahan dari raksasa Taiwan TSMC sebesar US$100 miliar untuk membangun manufaktur di AS demi menghindari kewajiban tarif. Trump menyebut TSMC sebagai raksasa chip paling kuat di dunia karena mau menggenjot produksi lokal.

Bet888

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |