CNN Indonesia
Minggu, 16 Nov 2025 14:50 WIB
Korban perundungan atau bullying SMPN 19 Tangsel berinisial MH dimakamkan di pemakaman keluarga di Kelurahan Ciater, Serpong, Minggu (16/11). (CNN Indonesia/Fahrurozi).
Tangerang Selatan, CNN Indonesia --
Isak tangis keluarga mewarnai pemakaman MH (19), korban perundungan atau bullying SMPN 19 Tangsel (Tangerang Selatan).
Pemakaman berlangsung pukul 10.00 WIB di pemakaman keluarga di Kelurahan Ciater, Serpong hari ini. Suasana haru terasa sejak jenazah tiba hingga prosesi penguburan selesai.
Keluarga MH menitihkan air mata meratapi wafatnya salah satu anggota keluarga mereka. Keluarga pun mengantarkan MH ke peristirahatan terakhirnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adik sepupu saya meninggal dunia tadi jam 07.00 pagi, almarhum meninggal saat masih di ruang ICU dari semenjak pas masuk ke RS Fatmawati di Jumat minggu lalu. Sebelumnya sempat dirawat di RS Colombus BSD. Kalau dari dokter sendiri pun belum bisa ungkap karena adik sepupu masih koma," ujar kakak sepupu korban, Rizky Fauzi, Minggu, (16/11).
Rizky menuturkan saat ini pihak keluarga belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian lantaran masih mengurus pemakaman korban.
"Yang saya dengar KPAI mau memberi sanksi ke pihak sekolah. Kalau dari pihak keluarga belum melaporkan karena kita lagi fokus ke sini (duka)," kata Rizky.
MH sebelumnya dirawat selama sepekan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, setelah diduga mengalami tindakan bullying. Kondisinya tidak menunjukkan perkembangan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada hari ini.
Polres Tangsel tengah menyelidiki dugaan aksi bullying atau perundungan di balik meninggalnya siswa SMPN 19 Tangsel berinisial MH (13).
Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengusut dugaan perundungan tersebut.
Polres Tangsel sudah memeriksa enam orang saksi, termasuk guru di sekolah tersebut.
"Kami sudah melaksanakan penyelidikan, kami juga akan memeriksa saksi-saksi, sudah empat saksi yang kami lakukan pemeriksaan, dan dari ahli juga sudah ada pendampingan dari UPTD PPA Kota Tangsel, di mana kami akan melihat apakah memang ada terjadinya tindak pidana di dalamnya," tutur Victor dikutip Minggu (16/11).
(arl/dhf)

2 hours ago
4















































