Manchester City dan Seabrek Masalah Musim Ini

3 days ago 9

Mediaolahraga, Manchester City sedang menjalani musim yang penuh tantangan, dengan penurunan performa yang semakin terlihat jelas. Tim yang sebelumnya mendominasi Eropa dan Premier League kini menghadapi berbagai masalah, dari permainan yang kurang efektif hingga pertahanan yang rapuh. Manajer Pep Guardiola kesulitan untuk mengatasi banyaknya kendala yang muncul secara bersamaan.

Permainan Menurun

Kualitas permainan Manchester City mengalami penurunan yang signifikan musim ini. Gaya permainan khas Guardiola yang mengutamakan penguasaan bola dan serangan terorganisir kini semakin sulit diwujudkan. Salah satu contoh nyata adalah pertandingan melawan Club Brugge di Liga Champions, di mana City mendominasi penguasaan bola dengan hampir 400 operan pada babak pertama, namun gagal menciptakan tembakan tepat sasaran.

Sebagai juara bertahan Premier League, Manchester City kesulitan menghadapi tim yang menerapkan tekanan tinggi dan serangan balik cepat, sesuatu yang sebelumnya bisa mereka atasi dengan mudah. Hal ini memperlihatkan penurunan kualitas tim yang tak terelakkan.

Pertahanan Rapuh

Selain lini serang, lini pertahanan City juga mengalami masalah serius. Cedera dan rotasi pemain yang tidak stabil membuat pertahanan mereka rapuh. Dalam 23 pertandingan Premier League, Guardiola telah mencoba delapan pasangan bek tengah yang berbeda, yang berdampak pada kekompakan dan konsistensi tim. Ruben Dias, yang merupakan pemain kunci di lini belakang, absen dalam sembilan dari 14 pertandingan terakhir, menyebabkan tim lebih sering kebobolan dan kehilangan persentase kemenangan yang signifikan.

Untuk mengatasi masalah ini, Manchester City mengeluarkan dana 130 juta pound (Rp2,6 triliun) di bursa transfer musim dingin untuk mendatangkan Omar Marmoush, Abdukodir Khusanov, dan Vitor Reis. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang mengisi posisi gelandang tengah, yang saat ini sangat membutuhkan perbaikan.

Perubahan Pendekatan Permainan

Menghadapi situasi ini, Guardiola terpaksa mengubah pendekatan permainannya. Tanpa kendali penuh di lini tengah, Manchester City kini lebih sering mengandalkan umpan panjang langsung dari Ederson ke Erling Haaland. Meskipun strategi ini membantu mereka menang 3-1 atas Chelsea, itu jelas bukan solusi jangka panjang.

Pertandingan tandang penting melawan Arsenal pada 2 Februari 2025 di Emirates bisa menjadi penentu dalam perburuan gelar juara Premier League. Mikel Arteta pasti telah mempelajari kelemahan Manchester City dan akan berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin. Jika Guardiola dan timnya tidak segera menemukan solusi, kekalahan mungkin tak terhindarkan.

Post Views: 1

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |