Celtic Tersingkir dari Persaingan Liga Champions 2025

4 days ago 9

Harianolahraga.com– Celtic hampir saja memaksa Bayern Munchen menjalani extra time pada laga leg kedua play-off 16 Besar Liga Champions, Rabu (19/2/2025) dini hari WIB. Namun, gawang Kasper Schmeichel dibobol oleh Alphonso Davies pada masa injury time.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Dalam pertandingan tersebut, Celtic lebih dulu unggul lewat gol yang dicetak oleh Nikolas Kuhn. Gol tersebut membuat agregat menjadi imbang 2-2, mengingat pada leg pertama Bayern menang 2-1.

Hingga menit ke-90, Celtic tetap unggul dan membuat kemungkinan digelarnya extra time karena agregat 2-2 terbuka. Namun, Alphonso Davies membuat gebrakan dengan mencetak gol pada masa injury time.

Gol tersebut membuat gawang Celtic yang dikawal Kasper Schmeichel akhirnya kebobolan dan Bayern Munchen berhak melangkah ke 16 besar Liga Champions dengan agregat 3-2.

Harus tersingkir dari Liga Champions setelah bermain imbang dengan Bayern Munchen dan hanya kalah agregat tentu menjadi kekecewaan tersendiri. Apalagi dalam 90 menit pertandingan, Celtic bermain sangat baik sebenarnya.

“Frustrasi, kekecewaan… Saya pikir itu adalah performa yang heroik, sangat berani,” ujar Kasper Schmeichel setelah kekalahan tersebut.

Kata heroik memang pantas disematkan kepada seluruh pemain Celtic, terutama Schmeichel. Kiper asal Denmark yang berpengalaman di laga-laga besar itu melakukan delapan penyelamatan untuk menggagalkan segala upaya Bayern.

“Sepak bola kadang kejam, itu emosi yang kami rasakan saat ini. Saya menikmati setiap menit di lapangan, jadi tambahan 30 menit lagi pasti akan luar biasa,” ujar putra dari kiper legendaris Manchester United (MU), Peter Schmeichel itu.

Manajer Brendan Rodgers juga memberikan pujian besar atas bagaimana timnya mampu menghadapi salah satu klub paling prestisius di Eropa tanpa rasa takut.

“Kami luar biasa, bermain tanpa rasa takut. Kami bertahan dengan sangat baik, disiplin, menekan di momen yang tepat, memberikan mereka masalah di beberapa sisi, serta tetap kompak dan rapat saat dibutuhkan,” ujar Rodgers.

“Sejujurnya, tidak terlihat bahwa kami akan kebobolan dengan cara seperti itu. Saya hanya bisa merasa sangat bangga dengan performa ini – para pemain telah memberikan segalanya,” lanjutnya.

Empat bulan yang lalu, narasi tentang Celtic di kompetisi Eropa sangat berbeda. Mereka dihancurkan Borussia Dortmund dengan skor 1-7 dalam malam yang buruk, seolah tak memiliki kualitas untuk bersaing di level tertinggi.

Namun, mereka bangkit dan menemukan solusi. Kemenangan atas RB Leipzig dan Young Boys, ditambah hasil imbang terhormat melawan Atalanta, Club Brugge, dan Dinamo Zagreb, membawa mereka ke pertandingan akbar melawan Bayern.

Bayern, yang unggul 26 poin dan 10 peringkat di atas Dortmund di Bundesliga. Bayern, yang sempat tertinggal dari Celtic di Munchen hingga menit-menit akhir. Meskipun hasilnya menyakitkan, ini bukti nyata betapa jauh Celtic berkembang dalam empat bulan terakhir.

“Ada begitu banyak kekecewaan, tetapi ketika kita melihat kembali dan menganalisis kenyataan bahwa kita bermain di markas Bayern dan kecewa hanya mendapatkan hasil imbang, itu sudah mengatakan banyak hal tentang seberapa jauh kami telah berkembang,” ujar Schmeichel.

Mantan penyerang Skotlandia, James McFadden, juga mengamini hal itu.

“Celtic menderita di sana, tetapi mereka membuktikan bahwa orang-orang salah menilai mereka,” kata James McFadden di Sportsound.

“Siapa yang menonton pertandingan itu akan berpikir ‘Celtic tim yang sangat bagus’. Semua yang terlibat pasti merasa kecewa karena mereka merasa bisa memenangkan laga ini. Itu menunjukkan betapa mereka telah berkembang,” lanjutnya.

Ke depan, Rodgers melihat pondasi yang akan memungkinkan Celtic untuk kembali bersaing dengan tim-tim terbaik Eropa musim depan.

Sejak kekalahan dari Dortmund, hanya Aston Villa yang mampu mengalahkan mereka di fase liga, dan sang pelatih yakin para pemainnya akan menjadi lebih baik berkat pengalaman mereka di kompetisi Eropa.

“Kami telah belajar pelajaran berharga di sepanjang jalan, bermain sepak bola yang luar biasa,” kata Rodgers.

“Ini memungkinkan kami untuk membangun lebih jauh. Kami telah membuat kemajuan yang membuat saya ingin kembali, dan sekarang kami harus menyelesaikan musim ini dengan kuat.”

“Rencana saya yang tak tergoyahkan adalah menjadikan Celtic sebagai klub yang lebih berpengalaman di level ini, di mana kami bisa benar-benar menyulitkan lawan-lawan besar seperti Bayern Munchen,” lanjutnya. (dar)

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |