Mediaolahraga, Juventus menjadi tim Serie A ketiga yang tersingkir dari playoff knockout Liga Champions 2024/2025, menyusul Atalanta dan AC Milan. Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Philips pada Kamis (20/02/2025) dini hari WIB, Si Nyonya Tua harus menerima kekalahan dari tuan rumah PSV Eindhoven dengan skor 1-3. Hasil ini membuat Juventus kalah agregat 3-4 dan gagal melaju ke babak 16 besar.
Pergantian Pemain Juventus Dipertanyakan
Keputusan pelatih Juventus, Thiago Motta, dalam mengganti pemain menuai tanda tanya dari berbagai pihak. Dia menarik dua gelandang tengah utama, Manuel Locatelli dan Teun Koopmeiners, dari lapangan. Keputusan itu meninggalkan Andrea Cambiaso di lini tengah, tetapi tak berlangsung lama karena dia juga harus keluar.
Menanggapi kritik yang muncul, Thiago Motta menjelaskan bahwa pergantian pemain tersebut bukan berdasarkan strategi, melainkan kondisi fisik para pemain.
“Koop mengalami demam kemarin dan pagi ini, jadi dia meminta untuk keluar,” ujar Motta.
“Kami memindahkan Andrea ke lini tengah bersama Khephren Thuram, tetapi kemudian Cambiaso juga harus keluar karena dia sudah absen cukup lama dan merasa tidak enak badan.”
“Ketiganya merupakan pergantian pemain yang dipaksakan,” tambahnya.
Tiga Tim Serie A Gugur di Playoff Knockout
Kekalahan Juventus melengkapi catatan buruk klub-klub Italia di fase playoff knockout Liga Champions musim ini. Sebelumnya, AC Milan harus angkat koper setelah kalah dari Feyenoord, sementara Atalanta tersingkir oleh Club Brugge.
Menariknya, ketiga tim Serie A tersebut tumbang dari lawan yang di atas kertas memiliki peringkat lebih rendah. Ini menjadi pukulan bagi sepak bola Italia, yang kini hanya menyisakan satu wakil di babak 16 besar Liga Champions 2024/2025.
Catatan ini juga mengulang sejarah, di mana Serie A hanya memiliki satu wakil di babak 16 besar Liga Champions untuk ketiga kalinya. Sebelumnya, hal serupa terjadi pada musim 2014-15 dengan Juventus sebagai satu-satunya wakil, serta pada musim 2013-14 ketika hanya AC Milan yang bertahan.
Kekalahan Juventus di Liga Champions semakin memperpanjang puasa gelar mereka di ajang paling prestisius di Eropa. Kini, tekanan semakin besar bagi Thiago Motta untuk memperbaiki performa timnya di kompetisi domestik dan Eropa mendatang.
Post Views: 1