Beberapa hari yang lalu, saya mengunjungi sebuah Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) yang baru saja membuka cabangnya di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Saya merasa sangat bersemangat melihat salah satu universitas terbaik dunia, Georgetown University dari Amerika Serikat, hadir di Jakarta.
Kehadiran kampus ternama ini tentu menambah panjang daftar PTLN yang sudah ada di Indonesia, seperti Monash University yang berada di Jakarta, Deakin Lancaster di Bandung, dan Western Sydney University yang hadir di Surabaya. Banyaknya PTLN yang beroperasi di Indonesia mencerminkan betapa besarnya perhatian terhadap sektor pendidikan tinggi di negara ini.
Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Perpemdikbud) No 10/2021 tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Perizinan Berusaha Berbasis Risiko untuk Satuan Pendidikan Formal di Kawasan Ekonomi Khusus, telah mengatur secara jelas tentang prosedur pembukaan PTLN di Indonesia.
Aturan ini sendiri sudah mengalami beberapa kali revisi sejak pertama kali dikeluarkan pada tahun 2018. Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh universitas luar negeri yang ingin membuka cabang di Indonesia, seperti peringkat universitas atau program studi yang ditawarkan.
Meskipun perlu waktu untuk mengetahui apakah PTLN ini akan sukses atau tidak, saya melihatnya sebagai sebuah peluang yang sangat baik. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk belajar di kampus-kampus terbaik dunia tanpa harus pergi jauh ke luar negeri.
Fenomena internasionalisasi atau globalisasi pendidikan yang kini menjadi tren global memang sangat penting bagi dunia pendidikan internasional. Kehadiran PTLN di Indonesia tentunya akan menambah nilai lebih bagi mahasiswa Indonesia yang ingin merasakan pengalaman belajar di universitas dengan reputasi internasional.
Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, Indonesia tampaknya sedikit tertinggal dalam hal ini. Kedua negara tersebut sudah lama memiliki kampus asing yang beroperasi di wilayah mereka.
Pendidikan tinggi di Singapura dan Malaysia telah berkembang menjadi industri besar yang menarik banyak perhatian, bahkan mahasiswa asing, termasuk dari Indonesia, dengan sangat mudah dapat ditemui di kampus-kampus mereka dan menjadikan Singapura dan Malaysia menjadi tujuan belajar mahasiswa asing.
Indonesia sebenarnya sudah melakukan berbagai terobosan dalam beberapa tahun terakhir untuk mendorong internasionalisasi pendidikan, seperti program mobilitas mahasiswa, program visiting professor, serta pemberian beasiswa bagi mahasiswa asing yang ingin belajar bahasa Indonesia.
Namun, jumlahnya masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan negara seperti Singapura atau Malaysia. Oleh karena itu, Indonesia masih memerlukan inovasi dan terobosan lebih lanjut untuk menarik mahasiswa asing agar mau belajar di Indonesia.
Dengan adanya PTLN di Indonesia, diharapkan dapat menciptakan iklim persaingan yang lebih kompetitif antar perguruan tinggi. Hal ini akan memacu perguruan tinggi di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Berdasarkan hasil ranking dari Times Higher Education (THE) tahun lalu, hanya Universitas Indonesia yang masuk dalam daftar 1000 universitas terbaik dunia, sementara universitas-universitas lain di Indonesia masih berada di luar daftar tersebut. Meskipun ranking bukanlah satu-satunya ukuran kualitas suatu universitas, peringkat tersebut diharapkan dapat menjadi indikator untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Kehadiran PTLN di Indonesia, selain karena adanya pasar pendidikan yang besar di Indonesia, juga bisa dilihat sebagai bagian dari strategi globalisasi kampus-kampus tersebut. Konsep “Interconnected World” menjadi salah satu kunci untuk menjadi universitas kelas dunia.
Selain itu, kolaborasi internasional dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan program akademik lainnya akan semakin memperkaya kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Kehadiran PTLN ini juga bukan sekadar untuk menciptakan atmosfer global di dalam negeri, tetapi lebih dari itu, dapat menjadi langkah positif untuk menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan global.
Dengan bertambahnya jumlah PTLN di Indonesia, tidak hanya Indonesia yang akan merasakan manfaatnya. Mahasiswa asing yang datang untuk belajar di Indonesia juga akan memperkaya pengalaman pendidikan dengan memperkenalkan berbagai budaya, perspektif, dan nilai-nilai internasional.
Hal ini tentu akan memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa Indonesia yang berkesempatan berinteraksi dengan mereka. Diharapkan komunitas pembelajaran global akan terwujud dengan sendirinya.
Namun, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kampus-kampus di Indonesia dapat memanfaatkan kehadiran kampus asing untuk meningkatkan daya saing mereka yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kampus-kampus di tanah air.
Melalui berbagai program kolaborasi, pertukaran mahasiswa, serta penelitian bersama, Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk mendorong perguruan tinggi dalam negeri untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tanpa persaingan dan kolaborasi semua pihak maka untuk mewujudkan kampus global akan sulit tercapai.
Selain itu, kehadiran PTLN juga dapat memacu pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan tinggi. Investasi di sektor pendidikan akan semakin penting, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, agar Indonesia bisa lebih kompetitif di tingkat global. Syukur-syukur ke depannya akan ada kampus Indonesia yang juga buka cabang di negara lain, walaupun sepertinya ini belum menjadi prioritas ke depan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, saya yakin Indonesia tidak hanya dapat memanfaatkan peluang internasionalisasi pendidikan ini, tetapi juga dapat mempercepat transformasi pendidikan tinggi di dalam negeri agar lebih berkualitas dan menarik bagi mahasiswa, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal yang perlu kita kedepankan adalah keterbukaan antarsemua pihak bahwa hadirnya PTLN akan membuat pendidikan Indonesia semakin baik.