Nelayan Cirebon Tebar Jaring di Laut Jawa, Dapat Harta Karun Rp 720 M

3 days ago 10
Fishing boat in sea thailand

Langkah dalam menuju kekayaan seringkali tidak disangka-sangka. Niat hati bekerja keras untuk kelangsungan hidup, seorang nelayan asal Cirebon malah mendadak kaya raya.

Kisah ini berawal saat pria yang tidak disebutkan namanya itu sedang mencari ikan di Laut Jawa. Kala itu, ia berhenti tepat di jarak 70 Km dari pesisir pantai dan di atas kedalaman 50 meter.

Di sana memang lokasi ikan lalu-lalang, sehingga dia pun percaya diri tangkapannya bakal melimpah. Maka, dia pun melepas jaring dan membiarkan benda itu menjerat banyak ikan.

Usai menunggu lama, si nelayan yakin tangkapan sudah cukup. Dia pun bergegas mengangkat jaring. Hanya saja, pengangkatan kali ini terasa berbeda.

Nelayan tersebut merasa jaringnya lebih berat dibanding seperti biasanya. Dengan sekuat tenaga, dia tetap mengangkat jaring hingga masuk ke lambung kapal. Saat dibuka dugaan nelayan terbukti.

Isi jaring bukan hanya ikan, tapi juga ada keramik yang tersangkut. Maka, sesampainya di daratan, dia menindaklanjuti asal-usul keramik tersebut. Berita penemuan keramik pun tersebar.

Singkat cerita, temuan nelayan diduga kuat bukan keramik biasa tapi kepingan dari harta karun melimpah. Setelahnya, dilakukan proyek pencarian oleh perusahaan swasta atas izin pemerintah. Dari sini diketahui di titik temuan nelayan terdapat harta karun melimpah yang berasal dari kapal karam dengan total sangat fantastis.

“Kapal karam di Cirebon terdapat 314.171 keramik yang terdiri dari porselen, piring, mangkuk, dan sebagainya,” tulis peneliti dari Pusat Arkeologi Nasional, Eka Asih dalam “Keramik Muatan Kapal Karam Cirebon” (2016).

Secara spesifik, peneliti Michael S. Krzemnick, dkk, dalam “Radiocarbon Age Dating of 1,000-Year-Old Pearls from the Cirebon Shipwreck” (2017), menyebut, di kapal karam tersebut terdapat 12.000 mutiara bernilai tinggi, ribuan permata dan emas. Situs berita Detik.com (3 April 2012), mewartakan seluruh temuan tersebut ditaksir mencapai Rp 720 miliar.

Harta Karun China di Laut RI

Terlepas dari seberapa fantastis, temuan nelayan kelak menjadi penemuan harta karun arkeologi bawah laut terbesar pada awal abad ke-21. Diketahui, seluruh temuan keramik berasal dari China, tepatnya era Dinasti Tang sekitar abad ke-9 sampai ke-10 Masehi.

Kala itu, China era Dinasti Tang menjadikan keramik sebagai komoditas serupa ‘harta karun’ bernilai tinggi. Negeri Tirai Bambu banyak melakukan pengiriman melalui kapal laut ke India sebagai salah satu pusat perdagangan dunia.

Biasanya rute melewati Laut China Selatan, Selat Malaka, dan Samudera Hindia. Tapi, kapal angkut yang tenggelam di perairan Cirebon itu bukan spesifik berasal dari Arab atau China.

Mengacu pada riset Eka Asih, kapal berasal dari wilayah Nusantara atau Indonesia sendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya rekonstruksi arkeolog yang membandingkan antara temuan keramik di Cirebon dengan di Sumatera Selatan (Sumsel).

Hasilnya menunjukkan temuan keramik di Cirebon sama seperti temuan keramik di Kesultanan Palembang. Pada waktu sezaman, saat Dinasti Tang memperdagangkan keramik, Kerajaan Sriwijaya sedang mencapai puncak kejayaan, Aktivitas ekonominya terbilang tinggi bahkan diyakini sudah menjangkau China.

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |