Tahun Buruk Buat Elon Musk: Tesla Mati Langkah Dihadang BYD China

1 month ago 26
Tesla Model 3s and X's are shown charging in an underground parking lot next to a Tesla store in San Diego,California, U.S., May 30, 2018. REUTERS/Mike Blake

Tesla, perusahaan kendaraan listrik (EV) yang dipimpin oleh Elon Musk, menghadapi tantangan besar sepanjang 2024.

Menurut Reuters pengiriman kendaraan tahunan Tesla turun 1,1% menjadi 1,79 juta uni pada 2024, di bawah ekspektasi pasar sebesar 1,806 juta unit.

Penurunan (secara tahun penuh) ini menjadi yang pertama bagi Tesla. Padahal, perusahaan tersebut memberikan tawaran ragam promosi menarik seperti pembiayaan tanpa bunga dan pengisian daya cepat gratis telah ditawarkan.

Namun, kombinasi kompetisi yang semakin ketat, perubahan preferensi pasar, dan biaya pinjaman yang tinggi tampaknya menjadi faktor penentu dalam perlambatan ini.

CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk, menaiki robotaxi Tesla pada acara peluncuran di Los Angeles, California, AS, 10 Oktober 2024. (Tesla/HO Via Reuters)

Di pasar global, Tesla menghadapi tekanan besar dari BYD, produsen EV asal China, yang mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 12,1% menjadi 1,76 juta unit pada 2024.

Keunggulan harga kompetitif dan ekspansi agresif BYD ke pasar Asia dan Eropa menjadi ancaman serius bagi Tesla. Selain itu, pergeseran preferensi di Amerika Serikat ke kendaraan hybrid dengan harga lebih rendah turut menekan pangsa pasar Tesla.

Bahkan di Eropa, penurunan pendaftaran kendaraan Tesla sebesar 24% pada Oktober, terutama akibat dominasi Skoda Enyaq SUV dari Volkswagen Group, menunjukkan bahwa persaingan semakin sengit.

Dalam upaya untuk tetap relevan, Elon Musk telah mengalihkan fokusnya ke bisnis taksi otonom yang diharapkan dapat meningkatkan valuasi Tesla. Namun, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan diperkirakan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk komersialisasi. Selain itu, Cybertruck, yang digadang-gadang menjadi produk inovatif Tesla, menunjukkan tanda-tanda lemahnya permintaan. Hingga saat ini, Tesla belum mengungkapkan angka pengiriman Cybertruck, sementara Model 3 dan Model Y tetap menjadi tulang punggung penjualan dengan total 471.930 unit.

Meski menghadapi tantangan global, Tesla mencatatkan kinerja cemerlang di pasar China. Penjualan Tesla di China meningkat 8,8% menjadi lebih dari 657.000 unit pada 2024, mencapai rekor tertinggi.

Diskon besar-besaran yang diberikan Tesla berhasil menarik minat konsumen di pasar otomotif terbesar dunia tersebut. China kini menjadi pasar terbesar kedua bagi Tesla, memberikan sedikit harapan di tengah perlambatan permintaan EV secara global.

Perusahaan teknologi yang juga produsen mobil listrik asal China BYD. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting. Presiden terpilih Donald Trump, yang didukung oleh Musk melalui donasi kampanye, berencana menghapus kredit pajak $7.500 untuk pembelian EV konsumen. Langkah ini dapat semakin memperlambat pergeseran ke EV di Amerika Serikat.

Sementara itu, Musk berjanji memanfaatkan posisinya sebagai penasehat efisiensi pemerintahan untuk mendorong regulasi federal terkait kendaraan otonom, menggantikan undang-undang yang berbasis negara bagian.

tamuwin

Read Entire Article
Asia Sport| Info Olahraga | Daily News | |