Harianolahraga.com– Dua gelar juara berhasil dibawa pulang dari ajang bulutangkis Sri Lanka International Challenge 2025 di Colombo lewat nomor ganda putra serta ganda campuran.
Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Dari nomor ganda putra gelar dimenangkan pasangan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin yang di laga final Minggu (2/3) mencatat kemenangan dua game melawan Chia Yen Lin/Lin Yong Sheng (Chinese Taipei) 21-14, 21-12.
Gelar lain dari nomor ganda campuran direbut pasangan Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti. Pasangan unggulan ketiga ini secara meyakinkan mampu mengatasi perlawanan pasangan Jepang yang menempati unggulan keempat Yuta Watanabe/Maya Taguchi 16-21, 21-14, 21-18.
Prestasi yang dicatat dua pasangan binaan PB.Djarum Kudus memang sangat membanggakan. Pasalnya, sepekan sebelumnya kedua pasangan ini juga sama-sama naik podium juara di ajang Singapore International Series. Yang membedakan, pasangan Raymond/Nikolaus tergabung di Pelatnas PBSI, sedangkan Bobby/Melati berstatus sebagai pemain mandiri.
“Pertama-tama bersyukur Puji Tuhan diberikan kemenangan dan juara lagi. Pertandingan final tadi berjalan sesuai dengan yang kami rencanakan. Kami menonton video pertandingan mereka jadi sudah tahu cara mainnya dan cara mengantisipasinya,” tutur Raymond.
Lanjut Raymond, menjadi juara dua minggu berturut-turut kuncinya adalah terus melakukan yang terbaik. Komunikasi di lapangan juga penting apalagi dengan kondisi stamina yang sudah menurun.
“Kami berdua main rangkap dan waktu recovery setelah pertandingan di Singapura hanya sedikit tapi kami bisa berhasil,” tukas Raymond.
Sementara Bobby/Melati pun tak kalah bahagianya bisa naik podium juara dua pekan beruntun. Apalagi lawan yang dikalahkan pemain sekaliber Yuta Watanabe kendati tak lagi berduet dengan Arisa Higashino. Kali Yuta yang juga telah menempuh jalur sebagai pemain mandiri berpasangan dengan pemain muda Maya Taguchi.
“Rasanya senang banget dan bersyukur pastinya bisa juara back to back. Pertandingan final tadi sangat ketat karena lawan sangat berpengalaman khususnya Yuta. Setelah kalah di gim pertama, kami lebih sabar saja, secara pola sudah tahu mau main seperti apa. Lebih percaya diri dan nothing to lose. Untuk target ke depan di setiap pertandingan pasti inginnya juara tapi sekarang kami fokus buat naik rangking dulu biar bisa main ke level yang lebih atas,” tutur Bobby yang sempat berkarir di sektor tunggal putra. (dar)